TK Negeri Pembina Tenggarong Gelar Kegiatan Parenting dan Silaturahmi
Rahimnews.id – Taman Kanak-kanak (TK) Negeri Pembina Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), menggelar kegiatan Parenting dan silaturahmi dalam rangka pelaksanaan Bantuan Operasional Penyelenggaraan (BOP) Tahap II Tahun 2025.
Kegiatan tersebut berlangsung di Aula TK Negeri Pembina Tenggarong dan diikuti oleh seluruh peserta didik bersama orang tua masing-masing serta para guru. Acara juga turut dihadiri oleh Ketua DPRD Kukar Ahmad Yani dan Ketua Komite TK Negeri Pembina Tenggarong, Zainal Syamsuddin, Senin (20/10/2025).
Kegiatan ini juga menghadirkan narasumber dari Biro Psikologi Edufa Counseling, Nur Kamila Syifa Wardana, yang memberikan materi seputar pengasuhan anak usia dini.
Kepala Sekolah TK Negeri Pembina Tenggarong, Irhan Husyaini, menjelaskan bahwa kegiatan Parenting merupakan agenda rutin yang dilaksanakan setiap tahunnya yang ditujukan untuk memperkuat hubungan antara pihak sekolah dan orang tua murid.
“Biar semuanya bisa memahami dan sejalan dengan visi-misi sekolah,” ujar Irhan.
Irhan menilai sinergi antara sekolah dan orang tua menjadi kunci penting dalam membentuk karakter anak sejak usia dini.
Oleh sebab itu, kata dia, pendidikan tidak hanya dilakukan di lingkungan sekolah, tetapi juga harus diperkuat di rumah.
“Dengan Parenting ini kita memberikan pemahaman kepada orang tua bagaimana cara penanganan anak usia dini. Karakter anak itu terbentuk bukan cuma dari sekolah, tapi juga dari rumah yang lebih penting,” jelasnya.
Irhan menegaskan, kegiatan Parenting bukan hanya bersifat seremonial, tetapi memiliki nilai strategis dalam meningkatkan pemahaman orang tua terhadap perkembangan anak.
Dengan begitu, pola asuh yang diterapkan di rumah bisa sejalan dengan pendidikan yang diberikan di sekolah.
Lebih lanjut, ia mengatakan melalui kegiatan seperti ini pihaknya berupaya menumbuhkan kesadaran bersama bahwa membentuk karakter anak harus dilakukan secara berkesinambungan antara sekolah dan keluarga.

Ia menilai, ketika orang tua memahami pentingnya pola asuh dan pendampingan di rumah, maka pendidikan karakter yang diberikan di sekolah akan lebih kuat dan konsisten diterapkan anak dalam kehidupan sehari-hari.
“Anak-anak lebih banyak waktunya di rumah daripada di sekolah. Jadi kalau orang tua bisa memahami bagaimana cara mendidik dan mendampingi anak, pembentukan karakter akan jauh lebih maksimal,” tuturnya.
Irhan berharap kerja sama antara pihak sekolah, komite, dan orang tua murid semakin erat.
Ia menyebut, keberhasilan pendidikan di TK Pembina tidak terlepas dari dukungan semua pihak yang memiliki kepedulian terhadap masa depan generasi muda Kukar.
“Karena ini untuk kepentingan generasi muda kita, generasi emas Kabupaten Kutai Kartanegara,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua Komite TK Negeri Pembina Tenggarong, Zainal Syamsuddin, menyebutkan kegiatan parenting dan silaturahmi menjadi ajang untuk membentuk karakter anak sejak usai dini.
Zainal mengatakan, komite sekolah memiliki tanggung jawab untuk menyinergikan program antara sekolah dan orang tua agar tujuan pendidikan anak bisa tercapai secara menyeluruh.
“Peran kami sebagai komite, selaku perwakilan orang tua murid, adalah mengawasi dan mensinkronkan apa yang menjadi program-program sekolah,” ujarnya.
Menurutnya, kegiatan parenting dan silaturahmi seperti ini sangat penting untuk membentuk karakter anak sejak dini, baik secara intelektual, emosional, maupun fisik.
“Supaya ketika mereka masuk ke jenjang SD, SMP, bahkan SMA, sudah menjadi pribadi yang baik dan relevan,” jelasnya.
Zainal juga menyoroti berbagai fenomena sosial yang muncul belakangan ini, di mana banyak anak menunjukkan perilaku emosional yang kurang stabil.
Hal tersebut menurutnya menjadi refleksi penting bagi semua pihak, baik orang tua maupun guru.
“Kadang kita bingung, siapa yang salah orang tua, guru, atau anak. Karena itu, parenting di usia taman kanak-kanak ini sangat perlu diadakan,” tutur Zainal.
Zainal mengingikan kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut agar proses tumbuh kembang anak dapat berjalan lebih baik dan terarah.
“Saya melihat semoga ke depan kegiatan sekolah seperti ini terus ditingkatkan untuk mendukung proses pertumbuhan anak,” ucapnya.
Lebih lanjut, ia berkomitmen untuk menjadikan TK Negeri ini menjadi Sekolah unggulan dan percontohan di wilayah Tenggarong.
“Selama menjadi ketua komite, harapan saya sederhana. Mengapa tidak sejak TK kita ciptakan sekolah unggulan, bukan hanya di jenjang SMA. Tapi tentu ini tidak mudah, perlu dukungan dari berbagai pihak,” ujarnya.
Menurutnya, untuk menjadi TK unggulan, dibutuhkan peningkatan pada berbagai aspek seperti infrastruktur, kualitas guru, serta fasilitas bermain yang menunjang kenyamanan anak.
“Kenyamanan lingkungan sekolah sangat penting untuk mendukung proses belajar,” tegasnya.
Zainal berharap perhatian dari pemerintah daerah, baik eksekutif maupun legislatif, semakin besar terhadap pengembangan TK Negeri Pembina.
Ia mengungkapkan bahwa masih banyak orang tua yang cenderung memilih sekolah swasta karena dianggap lebih siap dari sisi fasilitas.
“Semoga ke depan DPRD, Dinas Pendidikan, bahkan Bupati dan Wakil Bupati bisa memperhatikan TK Negeri Pembina ini agar menjadi sekolah unggulan di Tenggarong,” harapnya.
Meski demikian, Zainal mengaku belum berani menilai sejauh mana TK Negeri Pembina layak disebut unggulan, sebab hal tersebut merupakan kewenangan Dinas Pendidikan.
Namun, dirinya optimistis dengan komitmen bersama, target itu bisa tercapai.
“Tapi kalau kita punya kemauan dan tujuan yang sama untuk anak, semua pasti bisa diwujudkan,” kata Zainal.
Senada dengan Zainal, Ketua DPRD Kukar, Ahmad Yani, menegaskan bahwa PAUD atau TK merupakan bagian penting dari sistem pendidikan nasional yang perlu mendapatkan perhatian dan pembinaan khusus dari semua pihak, baik pemerintah, lembaga pendidikan, maupun masyarakat.
Menurut Yani, TK memiliki kedudukan yang sama dengan jenjang pendidikan lainnya, namun dari sisi tanggung jawab dan beban kerja, guru-guru TK justru menghadapi tantangan yang jauh lebih berat.
“Dilihat dari sisi tugas dan tanggung jawab mengajar anak usia dini itu jauh lebih berat dibanding mengajar anak SD ke atas,” kata Yani.
Ia menilai, mengajar anak-anak usia dini memerlukan sentuhan emosional dan kreativitas tinggi, karena pada masa ini perkembangan karakter dan kepribadian anak sedang terbentuk.
“Mereka tidak hanya mendidik, tapi juga membentuk dasar kepribadian anak,” ungkapnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa mendidik anak-anak usia dini tidak sekadar mengajarkan baca, tulis, dan hitung, tetapi juga membentuk karakter, kedisiplinan, serta kebiasaan positif sejak dini.
“Mengajarkan mereka perlu cara, perhatian dan kesabaran khusus. Guru PAUD memiliki kelebihan tersendiri dan tugas mereka tidak bisa dianggap remeh,” ucapnya.
Politikus dari PDI Perjuangan ini juga menyoroti pentingnya perhatian serius dari pemerintah terhadap penyediaan fasilitas dan sarana pembelajaran bagi lembaga PAUD di Kukar.
Menurutnya, kualitas pendidikan tidak akan tercapai tanpa dukungan infrastruktur yang memadai dan kesejahteraan guru yang terjamin.
“Perlu ada pembinaan khusus, fasilitas harus dipastikan oke, infrastrukturnya juga baik dan yang tak kalah penting, guru-gurunya harus sejahtera dan dalam kondisi sehat agar bisa mengajar dengan optimal,” tegasnya.
Ia pun menegaskan bahwa DPRD Kukar berkomitmen untuk terus memberikan dukungan terhadap pengembangan pendidikan anak usia dini, baik melalui kebijakan maupun penganggaran yang berpihak kepada lembaga PAUD dan tenaga pendidik.
Menurut Yani, masa depan daerah bergantung pada bagaimana pemerintah memperhatikan tumbuh kembang generasi muda sejak usia dini.
“Kita ingin anak-anak di Kukar tumbuh menjadi generasi yang tangguh, cerdas, dan berkarakter. Semua itu dimulai dari pendidikan di usia dini,” tegasnya.
Yani berharap kepada seluruh peserta didik TK Negeri Pembina agar terus semangat belajar dan memiliki karakter yang baik sejak dini.
“Harapan kita, anak-anak harus sportif, semangat, menghargai diri, patuh kepada orang tua, dan terus semangat belajar,” pungkasnya. (*)
