Disdikbud Kukar Jadikan Festival Kampung Seraong sebagai Momentum Penguatan Pendidikan Berbasis Budaya
Rahimnews.id- Festival Kampung Seraong ke-5 yang digelar di Desa Jembayan Tengah, Kecamatan Loa Kulu, Kutai Kartanegara (Kukar), pada 10–12 Juni 2025, dimanfaatkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kukar sebagai sarana strategis untuk memperkuat pendidikan karakter berbasis budaya lokal.
Ajang ini juga dirangkai dengan perayaan Hari Ulang Tahun ke-19 Desa Jembayan Tengah, yang disambut antusias oleh ribuan warga.
Kepala Bidang Kebudayaan Disdikbud Kukar, Puji Utomo, menegaskan pentingnya pelestarian budaya dimulai dari dunia pendidikan.
Menurutnya, upaya tersebut tak cukup hanya dicantumkan dalam kurikulum, tetapi harus diwujudkan dalam pengalaman langsung yang melibatkan siswa.
“Pelestarian budaya harus dimulai dari pendidikan. Lewat festival ini, anak-anak dapat memahami dan merasakan langsung warisan budaya leluhur,” ujarnya saat ditemui pada Selasa (10/6/2025).
Beragam kegiatan digelar selama festival berlangsung, mulai dari Pentas Seni Budaya Beseprah, pertunjukan musik tradisional, tabligh akbar Habsyi, lomba mewarnai anak-anak, senam zumba, hingga bazar UMKM yang menghadirkan produk-produk lokal.
Festival ini pun tak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga wadah edukasi bagi pelajar dan masyarakat.
Disdikbud Kukar sendiri tidak sekadar hadir secara seremonial. Puji mengungkapkan pihaknya turut memberikan pendampingan teknis serta pembinaan kepada kelompok seni lokal agar pelaku seni terus berkembang dan mampu mewariskan keahlian mereka.
“Kami mendampingi dan membina pelaku seni supaya kompetensinya meningkat, sekaligus memastikan nilai-nilai budaya terus diwariskan,” jelasnya.
Ia juga menyebut festival semacam ini sangat efektif untuk menanamkan nilai-nilai karakter seperti gotong royong, toleransi, cinta tanah air, serta penghormatan terhadap tradisi leluhur.
“Anak-anak akan lebih mudah menyerap nilai budaya jika terlibat langsung dalam kegiatan, bukan hanya membaca teori di kelas,” katanya.
Lebih lanjut, Puji menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor agar ekosistem pendidikan berbasis budaya dapat berjalan berkesinambungan. Peran aktif sekolah, pemerintah desa, hingga masyarakat dinilai sangat penting dalam membangun lingkungan belajar yang sarat dengan muatan budaya.
“Kolaborasi ini kunci supaya pelestarian budaya tidak hanya jadi tugas sekolah atau pemerintah, tapi gerakan bersama,” katanya.
Selama tiga hari, Festival Kampung Seraong berhasil menarik perhatian masyarakat luas. Banyak pelajar terlibat aktif dalam berbagai kegiatan, memperlihatkan semangat generasi muda dalam merawat budaya di tengah derasnya arus globalisasi.
Puji berharap, festival ini bisa menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di Kukar untuk menggelar kegiatan serupa, demi memperkuat identitas budaya daerah. (Adv)
