Grand Final Pemilihan Sadi Sengkaka Kukar akan Digelar di Kedaton Museum Mulawarman

0
Sharing

Rahimnews.id – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) akan menggelar grand final pemilihan Sadi Sengkaka pada 25 Mei 2025 di depan Kedaton Museum Mulawarman, Tenggarong.

Dua belas finalis akan tampil menunjukkan kebolehan mereka setelah melalui rangkaian seleksi ketat dalam ajang yang diselenggarakan oleh Bidang Kebudayaan Disdikbud Kukar ini.

“Para finalis semua berbakat, seperti yang disampaikan para juri tadi. Karena penampilan mereka itu instan semua, tapi tetap menunjukkan kualitas,” ungkap Kepala Bidang Kebudayaan Disdikbud Kukar, Puji Utomo, saat diwawancarai pada Sabtu (17/5/2025).

Puji menekankan bahwa kegiatan ini bukan sekadar ajang pencarian pemenang, melainkan bagian dari upaya pelestarian budaya lokal dan pembinaan generasi muda dalam mengenal serta mencintai warisan budaya Kutai.

“Harapannya tentu kami dari Disdikbud Kukar ingin kegiatan ini menjadi bagian dari pembinaan dan pelestarian. Fungsi kami memang di situ, memastikan budaya terus dijaga oleh generasi muda,” jelasnya.

Meski akan ada yang dinobatkan sebagai Sadi Sengkaka, Puji menegaskan bahwa sesungguhnya ke-12 finalis yang masuk babak akhir adalah juara semua dan memiliki peran yang setara.

“Mereka semua adalah juara. Tugasnya sama, tidak ada perbedaan. Yang membedakan hanya sebutannya saja,” katanya.

Tugas utama para finalis tersebut adalah menjadi agen pelestari budaya di lingkungan masing-masing, memahami, menguasai, dan menyebarluaskan nilai-nilai budaya lokal kepada masyarakat luas.

“Mereka harus menguasai budaya lokal dan mampu menginformasikannya. Edukasi tentang pentingnya budaya Kutai adalah bagian dari tanggung jawab mereka,” jelas Puji.

Program ini sejalan dengan misi Disdikbud Kukar dalam menciptakan generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki kepedulian tinggi terhadap budaya dan tradisi daerahnya.

Acara grand final akan terbuka untuk umum sebagai bagian dari edukasi budaya kepada masyarakat. Pemerintah daerah memberikan dukungan penuh dengan harapan program ini bisa menjadi agenda tahunan yang terus ditingkatkan kualitasnya.

“Kita inginnya budaya ini tidak hanya dikenal, tapi juga dirasakan dan dijalankan oleh masyarakat. Itulah bentuk pelestarian yang sesungguhnya,” pungkas Puji. (Adv)


Sharing

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *