Analisis Disfungsi Rantai Distribusi Pangan di Kabupaten Kukar dan Intervensi Kebijakan melalui Gerakan Pangan Murah

0
Sharing

Rahimnews.id– Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) mengimplementasikan Gerakan Pangan Murah (GMP) sebagai respons terhadap disfungsi rantai distribusi pangan yang teridentifikasi.

Sekda Kukar, Sunggono menjelaskan bahwa analisis kondisi faktual menunjukkan distribusi pangan menghadapi berbagai hambatan, termasuk inefisiensi rantai distribusi, disparitas suplai antarwilayah, fluktuasi waktu panen, serta keterbatasan infrastruktur transportasi.

“Hambatan-hambatan seperti rantai distribusi yang tidak efisien, ketidakcukupan pasokan di wilayah tertentu, variasi waktu panen, serta keterbatasan prasarana dan sarana transportasi, seringkali menjadi kendala dalam mewujudkan stabilisasi pasokan dan harga pangan,” jelasnya.

Dampak dari hambatan-hambatan ini adalah fluktuasi suplai dan harga pangan, yang dapat menimbulkan ketidakpastian bagi produsen dan konsumen.

Kondisi ini juga mempengaruhi pengendalian inflasi, menurunkan daya beli masyarakat, dan membatasi akses terhadap komoditas pangan pokok dan strategis.

Melalui GMP, Pemkab Kukar berupaya memitigasi dampak inflasi dan menstabilkan suplai serta harga pangan.

“Harapan kita masyarakat Kukar dapat memperoleh akses pangan yang lebih mudah dan terjangkau, sehingga tercapai peningkatan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan,” tutupnya. (Adv)


Sharing

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *